PERBEDAAN PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SD GUGUS COKRO KEMBANG JENAWI KARANGANYAR

Authors

  • Rian Setiaji Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia, Indonesia
  • Henny Dewi Koeswati Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia, Indonesia
  • Sri Giarti Universitas Kristen Satya Wacana, Jawa Tengah, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/basicedu.v2i1.116

Keywords:

Discovery Learning, Problem Solving, Hasil Belajar IPA

Abstract

Tujuan peneelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan model discovery learning dan model problem soving terhadap hasil belajar IPA kelas 4 Gugus Cokro Kembang Jenawi Kabupaten Karanganyar semester II tahun pelajaran 2017/ 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau eksperimen kuasi. Hasil peneitian menggunakan Uji T dapat diketahui t hitung 3,909 > t tabel 1,980. Nilai signifikan sebesar 0,638 (0,638>0,05), maka Hâ‚’ ditolak sedangkan signifikansi 2 tailed sebesar 0,000 (0,000<0,05), maka Hâ‚ diterima. terdapat perbedaan penggunaan model discovery learning dan model problem solving terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Gugus Cokro Kembang semester II tahun pelajaran 2017/ 2018 yang berarti Hâ‚ diterima dan Hâ‚’ ditolak

References

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers. Jakarta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas

Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran.Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Suyatno.2009. MenjelajahPembelajaranInofatif.(Sidoarjo:Masmedia Buana Pusaka)

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Bab II Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum. Jakarta: Permendiknas

Abdullah, Sani Ridwan. 2014. Pembelajaran saintifik untuk kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah. S. B, Zain. A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: AR- RUZZ MEDIA

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: CV. Pustaka Setia.

Depdiknas,(2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPASekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.

Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara

Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kurniasih dan Sani. 2015. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena, 128

Downloads

Published

2019-04-29

How to Cite

Setiaji, R., Koeswati, H. D., & Giarti, S. (2019). PERBEDAAN PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 4 SD GUGUS COKRO KEMBANG JENAWI KARANGANYAR. Jurnal Basicedu, 2(1), 11–18. https://doi.org/10.31004/basicedu.v2i1.116

Citation Check