FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA MURID SDN.005 KEPENUHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPENUHAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v2i1.117Keywords:
Karies Gigi, Pengetahuan, Perilaku, Makanan Kariogenik, Fasilitas KesehatanAbstract
Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak dialami masyarakat di Indonesia adalah karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut WHO, 90% anak-anak sekolah diseluruh dunia termasuk di Indonesia dilaporkan pernah menderita karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian karies gigi pada anak SDN. 005 Kepenuhan Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan Tahun 2016. Jenis desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Anak SDN 005 Kepenuhan yang duduk dikelas 4,5 dan 6 yang berjumlah 130 orang,  dengan jumlah sampel 130 orang yang diambil dengan teknik total sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square.Hasil penelitian ini didapat ada hubungan antara kejadian karies gigi dengan pengetahuan (pvalue = 0,000), perilaku menyikat gigi (pvalue = 0,014), konsumsi jenis makanan kariogenik (pvalue = 0,001), peran orangtua (pvalue = 0,004) dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan gigi (pvalue = 0,000). Saran peneliti agar hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam pengambilan kebijakan dalam upaya mengendalikan dan menekan kejadian karies gigi di SDN. 005 Kepenuhan Wilayah Kerja Puskesmas Kepenuhan
References
Asmawati dkk. (2014). Indeks Plak anagtar gigi berjejal dengan gigi tidak berjejal setelah menyikat gigi pada siswa siswi SMP PAB 5 Patumbak Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrion, Midwifery, Environment, Dentist. Jakarta : PANMED
Dewanti. (2012). Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi dengan prilaku perawatan gigi pada anak usia sekolah di SDN Pondok Cina 4 Depok. Diakses pada tanggal 22 Febriari 2016 melalui http://lib.ui.ac.id/
Kartikasari. (2013). Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan status gizi pada anak kelas III dan IV SDN. Kadipaten I dan II Kabupaten Bojonegoro. Diakses pada tanggal 02 februari 2016 melalui http://eprints.undip.ac.id/
Kemenkes RI. (2012). Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah. Jakarta : Kemenkes RI.
Khotimah dkk. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia 6-12 tahun di SD Negeri Karangayu 03 Semarang. Diakses pada tanggal 22 Februari 2016 melalui www.download.portalgaruda.org
Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta : EGC
Noreba dkk. (2015). Gambaran pengetahuan dan sikap orangtua siswa kelas I dan II SDN 005 Bukit Kapur Dumai tentang Karies Gigi. Diakses pada tanggal 17 April 2016 melalui www.jom.unri.ac.id
Oktrianda. (2011). Hubungan waktu, teknik dan makanan yang dikonsumsi dengan kejaidan karies gigi pada Anak SDN 66 Payakumbuh Wilyaha Kerja Puskesmas Lampasi Payakumbuh Tahun 2011. Diakses pada tanggal 22 Februari 2016 melalui http://repository.unand.ac.id/
Rasinta, T. (2013). Karies Gigi. Jakarta : EGC
Soemantri. (2012). Deteksi Dini Kelainan, Kunjungi Dokter Gigi 6 Bulan Sekali. Diakses pada tanggal 22 Februari 2016 melalui www.pdpersi.co.id
Simanjuntak, A.D. (2014). Hubungan peran orangtua dalam perawatan gigi terhadap resiko kejadian karies pada anak usia 6-8 Tahun di Sekolah Dasar Kelurahan Sungai Beliung Pontianak Tahun 2014. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 melalui http://download.portalgaruda.org/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).