Pengaruh Penggunaan Media Belajar Video Animasi Terhadap Proses Berfikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i3.2578Keywords:
Media, Proses Berpikir, Kreatif.Abstract
Menurunnya proses belajar siswa dipicu karena lemahnya siswa dalam berpikir kreatif, dengan lemahnya siswa dalam berpikir kreatif menggugah peneliti dalam melakukan inovasi melalui penguatan video animasi dalam merasangsang proses berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video animasi terhadap proses berpikir kreatif siswa.  Penelitian ini menggunakan metode kunatitatif Pre Eksperimen dengan menggunakan desain penelitian One Group Pre test post test Design untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video animasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa video animasi mampu membuat siswa berfikir kreatif. Karena video animasi merupakan media yang baik untuk digunakan. Sedangkan berdasarkan deskriptif, diperoleh bahwasanya penggunaan video animasi efektif untuk materi Keragaman Rumah adat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas data yang menyatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal jika ð‘¥â„Žð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘” < ð‘¥ð‘¡ð‘Žð‘ð‘’ð‘™ dengan nilai 7,7500 < 11,0704 pada hasil pre test dan untuk hasil post test yaitu 10,8333 < 11,0704, setelah melakukan uji normalitas data. Kemudian untuk uji hipotesis juga menyatakan bahwa data tersebut diterima dengan ketentuan ð‘¡â„Žð‘–ð‘¡ð‘¢ð‘›ð‘” > ð‘¡ð‘¡ð‘Žð‘ð‘’ð‘™ dengan nilai -4,8340 > 2,0859. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasannya penggunaan video animasi pada siswa kelas V sekolah dasar dapat meningkatkan proses berpikir keatif siswa. Jadi penerapan video animasi dalam pembelajaran di sekolah dasar sudah baik, valid, dan efektif untuk digunakan karena dapat meningkatkan proses berpikir kreatif siswa.
References
A.M. Sudirman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada.
Agnezi, L. A. (2019, Oktober). Validitas, Reliabilitas, Praktikalitas, dan Efektifitas Bahan Ajar Non Cetak Meliputi: Audio, Audio Visual, Video, Multimedia, Display (Berbasis ICT). Makalah disajikan dalam Pengembangan Bahan Ajar Fisika. di Universitas Negeri Padang. Padang.Arief S. Sadiman. (2003). Media Pendidikan (Pengertian Pengambangan dan Pemanfaatannya). CV Rajawali.
Alfiani, A. (2019). Pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS tema berbagai pekerjaan sub tema jenis- jenis pekerjaan (Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Banten).
Bagiyono. (2017). Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal Ujian Pelatihan Radiografi Tingkat 1. Jurnal Ilmu Pendidikan, 1-11.
E.M.A, F., I., R. P., & Nurochmah, D. (2014). Implementasi Augmented Reality Pada Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Materi Fotosintesis Untuk Siswa Kelas 5 SD Budi Luhur Pondok Aren. 217–224.
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. 1992. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan oleh Alwiyah Abdurrahman. Bandung: Penerbit Kaifa.
Ghufron, S., Rulyansah, A., Ananda, R., & Fadhilaturrahmi, F. (2022). Strategi Guru Membantu Siswa dalam Melakukan Penyesuaian Sikap: Studi pada Siswa Tahun Pertama Sekolah Dasar Pedesaan. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(4), 3524–3536.
Juwairiah. (2013). Alat peraga dan media pembelajaran. Visipena Journal, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.46244/visipena.v4i1.85
Mulyasa, H. E., & Wardan, A. S. (2014). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Remaja Rosdakarya.
Musarofah, S. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Video Animasi bermuatan Ayat Al-Qur’an dengan Output Youtube. (Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung).
Permatasari, I. S. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Hands Move dengan Konteks Lingkungan pada maple IPS. Volume 6 Nomor 1. Jurnal Ilmu Pendidikan, 34-48.
Riyana, Cepi. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, kementrian Agama RI.
Rochimah, S. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Media Animasi pada Pokok Bahasan Keliling dan Luas Segitiga untuk Meningkatkan Belajar Siswa di kelas IV Sekolah Dasar Sumberagung Peterongan Jombang. (Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang, Malang).
Oktavia Wahyu Ariyani1, T. P. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Basicedu, 5(6), 1149–1160. https://doi.org/https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i3.892
Smaldino E. Sharon. (2008). Instrictional technology and media for learning. Ninth Edition.
Sabrinatami, Z. (2018). Pengembangan Media pembelajaran Video Animasi Stop Motion Pembuatan Kue dari Tepung Beras pada Mata Pelajaran Kue di Indonesia. (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta).
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta.
Susanto, Ahmad. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta. Prenadamedia Grup.
Utomo, S, S. (2020). Berfikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran Sejarah. CV Amerta Media.
Yuwono, I., & Mirnawati, M. (2021). Strategi Pembelajaran Kreatif Dalam Pendidikan Inklusi Di Jenjang Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 2015-2020.
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).