Wujud Kesantuan Guru sebagai Bentuk Pengintegrasian Pendidikan Karakter di Sekolah: Tinjauan Pragmatik

Authors

  • Adit Trinaldi Universitas Jambi, Indonesia
  • Hary Soedarto Harjono Universitas Jambi, Indonesia
  • Rustam Rustam Universitas Jambi, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.4112

Keywords:

pragmatik, prinsip kesantunan, pendidikan karakter

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesantunan yang digunakan oleh guru sebagai integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan guru diidentifikasikan sebagai tuturan yang santun, pematuhan terjadi pada maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Dalam mewujudkan tuturan yang santun, guru mengintegrasikan pendidikan karakter melalui tuturannya. Integrasi tuturan santun dalam pendidikan karakter berbentuk sikap bijaksana, memberikan contoh rasa perhatian, mengajarkan siswa untuk saling membantu antarsesama, jujur dan mengakui kesalahan, serta guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi. Diharapkan siswa dapat mengintegrasikan kembali karakter baik ini dalam kehidupan sehari-hari.

References

Anugrah, M. A., & Rahim, R. (2022). Kesantunan Berbahasa di Kalangan Remaja Parangloe Kabupaten Gowa. Jurnal Konsepsi, 10(4), 330–337.

Badelah, Mahsun, & Burhanuddin. (2019). Tindak Tutur Kesantunan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Sakra: Tinjauan Pragmatik. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 16(2), 219–234. https://doi.org/10.30957/lingua.v16i2.604

Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. In H. Salmon, C. Neve, M. O’Heffernan, D. C. Felts, & A. Marks (Eds.), Journal of Chemical Information and Modeling (6th ed., Vol. 53, Issue 9). SAGE Publications, Inc.

Dwiky, Andia. (2021). Pelanggaran prinsip kesantunan dalam berinteraksi siswa kelas XI MIA 1 di SMA Negeri 7 Muaro Jambi tahun 2020/2021.

Fahrudin, F. (2018). Penanaman karakter sopan santun di sdn ngabeyan 03 kartasura tahun ajaran 2017/2018. http://eprints.ums.ac.id/60985/14/Naskah Publikasi Rev.pdf

Fauzi, M, N., & Jati, N, H, D. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Sfe) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara. Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO), 4(5), 523–532.

Fauziah, S. (2016). Kesantunan Sebagai Kajian Sosiolinguistik. Journal Kajian Ilmu-Ilmu Komunikasi Dan Bimbingan Islam, 9(2), 452–471.

Kalimaytullah, R., & Wahyuningsih, Y. (2017). Pendidikan Kesantunan di Lingkungan Keluarga. Jurnal Cakrawal Dini : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 8(2). https://doi.org/https://doi.org/10.17509/cd.v8i2.10537

Kirana, Z. C., & Al-Badri, A. N. (2020). Peranan apresiasi guru terhadap antusias belajar siswa kelas XI Madrasah Aliyah Hasan Muchyi. Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, 1(3), 174–193.

Leech, G. (1993 [1983]).Prinsip-Prinsip Pragmatik. Terj. Oka, M,D,D. Jakarta: penerbit universitas Indonesia (UI Press).

Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia. Kampret Journal, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8

Meilova, merry. (2020). Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia. Prosiding Samasta, 2014, 1–6.

Miles, B. M., & Huberman, M. A. (2014). An analytic approach for discovery. In CEUR Workshop Proceedings (Vol. 1304, pp. 89–92).

Neuendorf, K. A. (2017). The Content Analysis Guidebook (2nd ed.). SAGE Publications, Inc.

Noermanzah. (2019). Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian. 306–319.

Oktavia, W., & Manaf, N. A. (2022). Strategi Bertutur dalam Tindak Tutur Ekspresif Siswa pada Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Basicedu, 6(3), 4953–4966.

Prihartini, Y., Buska, W., Hasnah, N., & Ds, M. R. (2019). Peran dan Tugas Guru dalam Melaksanakan 4 Fungsi Manajemen EMASLIM dalam Pembelajaran di Workshop. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 19(02), 79–88. https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.327

Priska, V. H. (2020). Pentingnya Menanamkan Karakter Sejak Dini. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology, 2(1), 193–201. https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/433.

Salsabila, A, S., Dewi, D, A., & Furnamasari, Y, F. (2021). Peran Guru Dalam Mewujudkan Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 7158-7163. https://jptam.org/index.php/jptam/article/download/2106/1857

Santosa, S., & Aprianto, G. F. (2020). Implementasi Penginjilan dan Pemuridan dalam Pengembangan Karakter Jujur Anak Usia 9-10 Tahun. Jurnal Teologi Gracia Deo, 2(2), 94–108. https://doi.org/10.46929/graciadeo.v2i2.43

Subagyo, P. A. (2022). Bahasa dan kepemimpinan: menggali inspirasi discursive leadership Soegijapranata dan Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Tuasalamony, K., Hatuwe, R, S, M., Susiati, Masniati, A., & Marasabess, R, N. (2020). Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Negeri 5 Namlea. Pedagogy, 7(2), 81–91.

Wiryotinoyo, M. (2013). Implikatur Percakapan Anak Usia Sekolah Dasar. Malang: UM.

Yestiani, D, K., & Zahwa, N. (2020). Peran Guru dalam Pembelajaran pada Siswa Sekolah Dasar. Fondatia, 4(1), 41–47. https://doi.org/10.36088/fondatia.v4i1.515

Downloads

Published

2022-10-05

How to Cite

Trinaldi, A., Harjono, H. S., & Rustam, R. (2022). Wujud Kesantuan Guru sebagai Bentuk Pengintegrasian Pendidikan Karakter di Sekolah: Tinjauan Pragmatik. Jurnal Basicedu, 6(6), 9474–9482. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.4112

Citation Check