Meningkatkan Minat Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPAS melalui Pembelajaran Diferensiasi Menggunakan Bahan Ajar Digital

Authors

  • Novia Petronela Kuway Universitas Dr. Sutomo, Indonesia
  • Muhajir Universitas Dr. Sutomo, Indonesia
  • Abdul Wahid Universitas Dr. Sutomo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i6.6490

Keywords:

Pembelajaran Diferensiasi, Bahan Ajar Digital, IPAS, Minat

Abstract

Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pembelajaran diferensiasi menggunakan bahan ajar digital terhadap peningkatan minat peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan skala likert untuk mengukur minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran digital. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023, dengan melibatkan 17 peserta didik kelas 4 SDN Bulangan Haji 1, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran diferensiasi dengan menggunakan bahan ajar digital dapat meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pesentase minat peserta didik sebelum pembelajaran digital sebesar 69%. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran digital, minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B naik menjadi 85% atau dengan kriteria sangat tinggi. Maka dari itu penggunaan bahan ajar digital perlu ditingkatkan.

References

JURNAL BASICEDU

Volume x Nomor x Bulan x Tahun x Halaman xx

Research & Learning in Elementary Education

https://jbasic.org/index.php/basicedu

Meningkatkan Minat Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPAS melalui Pembelajaran Diferensiasi Menggunakan Bahan Ajar Digital

Novia Petronela Kuway1*, Muhajir2, Abdul Wahid3

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dr. Sutomo, Surabaya, Indonesia 1,2,3

Alamat e-mail: noviakuway01@gmail.com1, muhajir98@unitomo.ac.id2, abdulwahidhasyim62@gmail.com3

Abstrak

Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pembelajaran diferensiasi menggunakan bahan ajar digital terhadap peningkatan minat peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan skala likert untuk mengukur minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran digital. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023, dengan melibatkan 17 peserta didik kelas 4 SDN Bulangan Haji 1, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran diferensiasi dengan menggunakan bahan ajar digital dapat meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pesentase minat peserta didik sebelum pembelajaran digital sebesar 69%. Sedangkan setelah melakukan pembelajaran digital, minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS Fase B naik menjadi 85% atau dengan kriteria sangat tinggi. Maka dari itu penggunaan bahan ajar digital perlu ditingkatkan.

Kata Kunci: Pembelajaran Diferensiasi, Bahan Ajar Digital, IPAS, Minat.

Abstract

Students’ interest has the significant influence on academic achievement. The aim of this research is to determine the impact of differentiated instruction using digital teaching materials on the improvement of students' interest. This qualitative research implemented a Likert scale to measure students' interest in the subject of IPAS Phase B before and after executing digital learning. Conducted in October 2023, the study involved 17 fourth-grade students from SDN Bulangan Haji 1, Pegantenan District, Pamekasan Regency. Results indicate that differentiated instruction using digital learning materials can boost students' interest in the subject of IPAS Phase B. Initially, students' interest stood at 69 percent before digital learning. However, after the digital learning sessions, students' interest in IPAS Phase B increased to 85 percent, categorized as very high. Therefore, there is a need to enhance the use of digital learning materials..

Keywords: Differentiated Instruction, Digital Teaching Materials, IPAS, Interest.

Copyright (c) 2023 Novia Petronela Kuway, Muhajir, Abdul Wahid

? Corresponding author :

Email : noviakuway01@gmail.com ISSN 2580-3735 (Media Cetak)

HP : +62 878-5059-1449 ISSN 2580-1147 (Media Online)

Received xx Bulan 2021, Accepted xx Bulan 2021, Published xx Bulan 2021

PENDAHULUAN

Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Minat dalam pembelajaran adalah faktor psikologis yang memengaruhi setiap individu saat belajar. Minat yang dimiliki seseorang dapat menghasilkan rasa kesukaan dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa adanya paksaan (Muliani & Arusman, 2022). Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pencapaian prestasi belajar maupun pekerjaan. Peserta didik yang memiliki minat terhadap mata pelajaran tertentu akan mendapatkan hasil yang baik dari pelajaran tersebut.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Minat secara signifikan berpengaruh positif terhadap motivasi belajar dan kesiapan belajar (Setiawan et al., 2019). Hal ini berarti bahwa peningkatan minat peserta didik terhadap mata pelajaran maka akan meningkatkan motivasi belajar dan kesiapan belajar peserta didik.

Minat belajar peserta didik juga secara signifikan berpengaruh negatife terhadap kesulitan belajar peserta didik (Setiawan et al., 2019). Peserta didik yang memiliki minat pada pelajaran tertentu tidak akan mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar pada pelajaran tersebut. Apabila materi pembelajaran sesuai dengan minat peserta didik, maka hasil belajar peserta tersebut kemungkinan besar akan baik. Tidak adanya minat peserta didik terhadap salah satu materi pelajaran mengakibatkan peserta didik tersebut enggan untuk belajar.

Minat merupakan perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat dikembangkan jika dimotivasi. Minat siswa merupakan salah satu faktor internal yang memengaruhi prestasi belajar siswa yang dikenal sebagai kondisi atau situasi terkait dengan keinginan atau kebutuhan individu (Yeh et al., 2019).

Hal ini berarti bahwa seorang pendidik memiliki peran yang sangat besar untuk memotivasi peserta didik untuk memiliki minat terhadap mata Pelajaran tertentu. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajar tertentu adalah dengan memberikan metode pembelajaran yang berbeda kepada peserta didik.

Metode pembelajaran yang berbeda dapat diwujudkan dengan differentiated instruction atau diferensiasi pembelajaran. Differentiated instruction merupakan cara seorang pendidik untuk menghindari rasa frustasi peserta didik terhadap mata pelajaran (Breaux & Magee, 2013; Tomlinson, 2017). Hal ini dikarenakan differentiated instruction menekankan pada penyesuaian dari pendidik dalam memberikan materi pelajaran pada peserta didik (Purba et al., 2021).

Differentiated instruction terbukti mampu meningkatkan hasil belajar, keterampilan berfikir kritis, dan kemampuan numerasi peserta didik (Surat, 2019; Putra, 2021; Rahmah et al., 2022). Hal ini merupakan dampak dari 4 aspek yang diperhtikan dalam differentiated instruction yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan kelas (Purba et al., 2021).

Differentiated instruction lebih mudah diaplikasikan dengan bantuan digitalisasi pembelajaran. Pembelajaran digital menggunakanj teknologi yang dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta didik (Abdul Bujang et al., 2020). Media belajar digital memiliki fleksibilitas dalam memuat konten belajar. Sehingga mampu memfasilitasi semua gaya belajar peserta didik baik itu gaya belajar auditori, visual, dan kinestetik.

Differentiated instruction yang diwujudkan dengan pembelajaran digital disukai oleh peserta didik (Abdul Bujang et al., 2020). Dengan pembelajaran digital, peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam belajar, sehingga tujuan tercapai tujuan pembelajaran (Faridah et al., 2020; Lin et al., 2017).

Terdapat beberapa aspek yang diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran digital, yaitu peralatan seperti laptop, smartphone, serta bahan ajar digital. Bahan ajar digital dalam pembelajaran digital merupakan materi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk audio, gambar, teks, video dan animasi (Mastroleo et al., 2020; Tambunan & Sundari, 2020). Sedangkan laptop dan smartphone dalam pembelajaran digital digunakan untuk mengakses bahan ajar digital (Sitorus et al., 2019) (Asrial et al., 2020) (Nisa et al., 2020).

Berdasarkan pada uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang meningkatkan minat peserta didik pada mata Pelajaran IPAS melalui differentiated instruction dengan menggunakan bahan ajar digital. Mata Pelajaran IPAS dipilih, dikarenakan pada mata Pelajaran IPAS banyak membutuhkan peraga, gambar, dan animasi. Materi yang digunakan adalah materi tentang “Tumbuhan Sumber Kehidupan” pada mata Pelajaran IPAS Fase B kelas 4 sekolah dasar.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang sudah membahas tentang penggunaan bahan ajar digital untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Penelitian yang dilakukan oleh Almahera et al. (2023) yang berjudul “E-Modul Sejarah Sebagai Inovasi Bahan Ajar Digital Berbasis Aplikasi Canva Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa e-modul dapat meningkatkan minat peserta didik yang ditunjukkan dengan persentase minat peserta didik sebelum menggunakan e-modul sebesar 49,8 persen menjadi 89,9 persen setelah menggunakan bahan ajar e-modul.

Penelitian lain yang relevan dilakukan oleh Kurnia Khikmawati et al., (2021) yang berjudul “Pemanfaatan E-Book Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar Di Kudus”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan e-book dapat meningkatkan minat belajar peserta didik yang ditunjukkan dengan peserta didik lebih semangat belajar secara mandiri dengan adanya e-book.

Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar et al., (2022) yang berjudul “Analisis Penggunaan Media Ajar Digital Guna Meningkatkan Minat Siswa dalam Belajar di Kelas Tinggi Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media ajar digital dapat meningkatkan minat belajar siswa. Siswa tertarik dengan media pembelajaran digital yang telah dilaksanakan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Purwatresna Senjaya et al., (2022) yang berjudul “Pengembangan Media Komik Digital (MEKODIG) dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum penggunaan media pembelajaran komik digital dalam topik hewan vertebrata dan avertebrata, peserta didik mengalami tingkat kejenuhan yang sangat tinggi, mencapai 90%. Namun, setelah menggunakan komik digital, tingkat kejenuhan peserta didik menurun. Ini terbukti dari hasil penerapan media ini di kelas V SD Negeri Purwamekar melalui angket, yang menunjukkan bahwa 100% siswa merasakan semangat yang tinggi karena komik yang menarik, serta kemudahan memahami materi berkat penggunaan animasi, audio, dan video yang mendukung penguasaan materi.

Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, bahan ajar digital yang digunakan oleh penelitian terdahulu hanya menggunakan satu media pembelajaran saja pada satu bahan ajar digital yaitu ada yang menggunakan e-modul dan ada yang menggunakan media quizizz. Penelitian terdahulu tidak ada yang memadukan beberapa media pembelajaran dalam bahan ajar yang digunakan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bahan ajar yang dapat memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik, baik itu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Peneliti menggunakan bahan ajar digital yang dapat diakses di halaman website https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/sdnbulanganhaji1-ipas-fase-b/home. Media pembelajaran berupa materi tertulis dan gambar yang ada di website tersebut digunakan untuk memenuhi gaya belajar visual peserta didik. Video dan audio pada bahan ajar digital digunakan untuk memenuhi gaya belajar auditori peserta didik. Serta peneliti juga menggunakan media game atau permainan untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar kinestetik peserta didik.

Sehingga dengan adanya pembaruan dan penggunaan beberapa media pembelajaran dalam satu bahan ajar tersebut, maka penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan beberapa media pembelajaran dalam satu bahan ajar digital dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase B. Batasan penelitian ini adalah materi yang dibahas hanya materi “Tumbuhan Sumber Kehidupan” pada mata pelajaran IPAS Fase B.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan membandingkan minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS sebelum dan setelah menigkuti pembelajaran dengan bahan ajar digital. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 di Sekolah Dasar Negeri Bulangan Haji 1. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas 4 SDN Bulangan Haji 1, Kabupaten Pamekasan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus. Hal ini dikarenakan populasi penelitian sedikit yaitu 17 responden. Sehingga semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel (Sugiyono, 2013).

Sampel penelitian diberikan pembelajaran tentang materi IPAS “Tumbuhan Sumber Kehidupan”. Materi diberikan dalam bentuk konvensional (menggunakan bahan ajar cetak) dan dalam bentuk media pembelajaran digital. Media pembelajaran digital yang disampaikan adalah media pembelajaran berbentuk website yang sudah dibuat oleh peneliti. Dalam media pembelajaran digital tersebut memuat materi pelajaran dalam bentuk bacaan, video, audio, game, dan latihan soal/ Website tersebut dapat diakses di alamat webtise berikut https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/sdnbulanganhaji1-ipas-fase-b/home.

Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran digital. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi yang dapat digunakan pada penelitian kuantatif dan kualitatif (Sugiyono, 2013).

Tabel 1. Kriteria Skor Penilaian

Skala Kategori

Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Cukup Setuju (CS)

Kurang Setuju (KS)

Sangat Kurang Setuju (SKS)

Sumber: Sugiyono, 2013; Ernawati & Sukardiyono, 2017

Penelitian ini menggunakan angket untuk mengumpulkan data minat peserta didik. Angket minat peserta ididk pada mata pelajaran IPAS disebar dan diisi peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran diferensiasi dengan menggunakan bahan ajar digital untuk mengetahui minat peserta didik terhadap mata pelaran IPAS sebelum adanya pembelajaran diferensiasi. Sedangkat angket minat peserta didik pada mata pelajaran IPAS yang disebar dan diisi peserta didik setelah mengikuti pembelaran diferensiasi menggunakan bahan ajar digital untuk mengetahui perubahan minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS setelah mengikuti pembelajaran diferensiasi dengan menggunakan bahan ajar digital yang sudah dibuat. Angket minat peserta didik pada mata pelajaran IPAS terdapat pada tabel 2.

Tabel 2. Angket Minat Peserta Didik

Variabel Indikator Butir Pertanyaan

Minat Belajar Gaya Belajar Saya suka media belajar yang disajikan oleh guru berupa gambar

Saya suka media belajar yang disajikan oleh guru berupa audio

Saya suka media belajar yang disjikan oleh guru berupa audio visual

Saya suka media yang disjikan guru berupa instruksi sederhana yang menyenangkan

Kesiapan Belajar Saya senang jika guru mendampingiku saat belajar

Saya senang belajar berkelompok bersama teman

Saya senang belajar mandiri untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru

Saya lebih antusias aktif dalam kegiatan belajar

Profil Saya senang belajar IPAS di sekolah

Saya semangat belajar dirumah menggunakan aplikasi yang diberikan

Saya lebih antusias mengerjakan soal berupa game yang menarik

Belajar lebih mudah dan menarik pada pembelajaran IPAS

Sumber: (Tomlinson, 2017)

Selanjutnya untuk mengetahui minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS sebelum dan sesudah mengkuti pembelajaran diferensiasi menggunakan bahan ajar digital, digunakan rumus persentase sebagai berikut.

Persentase nilai minat peserta didik = A/B x 100%

Keterangan:

A = Banyak skor yang didapatkan

B = Banyak skor maksimal

Selanjutnya untuk mengetahui minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS sebelum dan sesudah pengembangan bahan ajar digital, digunakan kategori kriteria sebagai berikut.

Tabel 3. Kriteria Respon Peserta Didik

Persentase Kriteria

% – 100% Sangat Tinggi

% – 84% Tinggi

% – 64% Sedang

% – 44% Rendah

% – 34% Sangat Rendah

Sumber: (Nursyam, 2019)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Minat dan dari peserta didik menentukan keberhasilan dalam belajar. Analisis penggunaan bahan ajar digital digunakan untuk mengetahui keberhasilan bahan ajar digital yang sudah dikembangkan dalam hal meningkatkan minat belajar peserta didik. Analisis ini dilakukan dengan membandingkan minat dan peserta didik terhadap mata Pelajaran IPAS sebelum menggunakan bahan ajar digital dan setelah menggunakan bahan ajar digital.

Tabel 4. Minat dan Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran IPAS

Kode Peserta Didik Sebelum Penerapan Setelah Penerapan

Persentase Kriteria Persentase Kriteria

S1 77 Tinggi 93 Sangat Tinggi

S2 77 Tinggi 88 Sangat Tinggi

S3 72 Tinggi 87 Sangat Tinggi

S4 80 Tinggi 92 Sangat Tinggi

S5 73 Tinggi 85 Sangat Tinggi

S6 65 Tinggi 80 Tinggi

S7 63 Sedang 85 Sangat Tinggi

S8 68 Tinggi 82 Tinggi

S9 70 Tinggi 82 Tinggi

S10 65 Tinggi 83 Tinggi

S11 67 Tinggi 82 Tinggi

S12 65 Tinggi 85 Sangat Tinggi

S13 68 Tinggi 83 Tinggi

S14 67 Tinggi 83 Tinggi

S15 70 Tinggi 85 Sangat Tinggi

S16 67 Tinggi 82 Tinggi

S17 65 Tinggi 82 Tinggi

Rata – Rata 69 Tinggi 85 Sangat Tinggi

Sumber: Data Primer, diolah (2023)

Berdasarkan hasil analisis minat dan pada tabel 4, diketahui bahwa minat peserta didik kelas 4 SDN Bulangan Haji 1 terhadap mata Pelajaran IPAS adalah “tinggi”. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 69%. Namun setelah mengikuti pembelajaran digital dengan bahan ajar digital yang sudah dikembangkan terdapat peningkatan minat belajar peserta didik terhadap mata Pelajaran IPAS. Minat peserta didik terhadap mata Pelajaran IPAS setelah mengikuti pembelajaran digital adalah “sangat tinggi”. Hal ini ditunjukkan dengan nilai persentase sebesar 85%. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar digital berbasis google sites dapat meningkatkan minat peserta didik terhadap mata Pelajaran IPAS.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Iskandar et al. (2022) yang menemukan bahwa bahan ajar digital dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam belajar dikelas. Peserta didik tertarik dengan bahan ajar digital karena bahan ajar digital dapat menjadikan peserta didik lebih semangat dan antusias melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Iskandar et al., 2022). Hasil tersebut juga sesuai dengan hasil penelitian dari Almahera et al. (2023) yang menemukan bahwa bahan ajar digital e-modul dapat menaikkan minat belajar peserta didik.

Bahan ajar digital yang digunakan sebagai media pembelajaran mampu mengurangi tingkat kejenuhan peserta didik. Penggunaan bahan ajar digital dalam pembelajaran materi IPAS di sekolah dasar dapat menumbuhkan semangat dan efektif dalam belajara (Purwatresna Senjaya et al., 2022). Selain itu penggunaan bahan ajar digital dengan berbagai variasi media dan gambar yang ada didalamnya secara efektif mampu meningkatkan literasi peserta didik Sekolah Dasar (Muflikatun et al., 2021).

Bahan ajar digital memiliki peran yang lebih jauh lagi dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. Bahan ajar digital yang dapat diakses dimana saja dapat meningkatkan semangat belajar mandiri peserta didik (Kurnia Khikmawati et al., 2021).

Selain dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, bahan ajar digital yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta didik pada kegiatan belajar mengajar. Sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik (Ratu Perwira Negara et al., 2019).

Dalam penelitian ini, bahan ajar digital yang digunakan memuat berbagai macam media pembelajaran, diantaranya ada materi tertulis, video, dan game. Penggunaan game dalam bahan ajar bertujuan untuk memberikan pengalaman baru pada peserta didik dalam belajar. Peserta didik dapat merasa senang saat bermain game juga dapat menambah pengetahuan tentang materi pembelajaran. Game berbasis web sangat efektif digunakan dalam pembelajaran, hal ini dikarenakan game merupakan media pembelajaran yang sangat menarik (Daniar et al., 2022). Selain dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, penggunaan game dalam pembelajaran juga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Mulyati & Evendi, 2020; Ayu Megawaty et al., 2021).

Bahan ajar digital yang digunakan dalam penelitian ini juga mengandung video pembelajaran. Penggunaan video pembelajaran bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih nyata bagi peserta didik. Selain itu penggunaan video juga bertujuan untuk menarik perhatian peserta didik. Penggunaan video dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran IPA (Maulida et al., 2020). Hal ini dikarenakan mata pelajaran IPA akan lebih mudah dipahami jika disertai dengan media visual yang menampilkan bagian tumbuhan maupun hewan lebih nyata.

Karakteristik peserta didik pada tingkat sekolah dasar cenderung lebih tertarik dengan video pembelajaran. Hal tersebut juga didukung dengan perkembangan jaman, dimana peserta didik tingkat sekolah dasar sudah begitu dekat dengan penggunaan teknologi smartphone. Sehingga penggunaan video pembelajaran adalah hal yang tepat untuk meningkatkan minat belajar peserta didik. Video pembelajaran merupakan media pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan minat belajar peserta didik tingkat sekolah dasar (Nur Isnaini et al., 2023; Anggraeni et al., 2021). Selain menarik bagi peserta didik, video pembelajaran yang dikemas dalam bahan ajar digital juga menjadi motivasi bagi peserta didik untuk belajar dimana saja (Maisyarah Ammy & Wahyuni, 2020).

Peningkatan minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS dalam penelitian ini dikarenakan bahan ajar digital yang dikembangkan memuat berbagai media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing – masing peserta didik. Sehingga peserta didik merasa senang dan termotivasi dalam belajar. Hal merupakan salah satu sasaran dari pembelajaran diferensiasi, dimana peserta didik dapat belajar sesuai dengan gaya belajar, kemampuan, minat, dan kebutuhannya sehingga tidak ada rasa frustasi dalam belajar (Breaux & Magee, 2013; Tomlinson, 2017).

Media dan metode pembelajaran yang disediakan pada bahan ajar digital berbasis google sites tersebut mampu meningkatkan kesadaran dan motivasi peserta didik dalam belajar. Bahan ajar digital mempunyai hubungan yang positif dengan kemampuan metacognitive peserta didik di sekolah dasar (Nieto-Márquez et al., 2020). Artinya bahwa bahan ajar digital tersebut dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi IPAS yang dipelajari.

Pengembangan bahan ajar digital perlu ditingkatkan seiring dengan perkembangan jaman. Bahan ajar digital sangat cocok dikembangkan pada kurikulum merdeka. Kemerdekaan belajar menuntut peserta didik untuk dapat belajar dari mana saja dan kapan saja. Maka dari itu pendidik harus bisa memfasilitasi kebutuhan peserta didik. Keberhasilan pembelajaran digital bukan hanya terletak pada ketersediaan peralatan digital, factor utama keberhasilan pembelajaran digital terletak pada kompetensi pendidik (keterampilan digial, keterampilan komunikasi, dan pemikiran kreatif) (Jannah et al., 2020).

Bahan ajar digital yang dapat diakses dari mana saja menjadi peluang baru dalam dunia pendidikan. Tuntutan belajar darimana saja menjadikan bahan ajar digital ini sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan. Hal ini dikarenakan bahan ajar digital dapat diakses dari jarak jauh, kapan saja, dan darimana saja. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Rektor Fern Universitaet bahwa kedepan dunia pendidikan akan lebih mengarah pada pendidikan jarak jauh (Peters, 2000).

KESIMPULAN

Penggunaan bahan ajar digital menggunakan platform google sites sebagai bentuk pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPAS. Hal ini terlihat dari hasil perbandingan minat peserta didik terhadap mata Pelajaran IPAS sebelum dan setelah menggunakan bahan ajar digital. Hal ini dikarenakan bahan ajar digital dapat mengakomodasi semua gaya belajar siswa baik itu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Pembelajaran digital dapat berhasil bukan hanya karena ketersediaan teknologi digita, namun factor utama keberhasilan pembelajaran digital adalah kompetensi pendidik. Maka dari itu pendidik dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman dan berfikir kreatif.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Bujang, S. D., Selamat, A., Krejcar, O., Maresova, P., & Nguyen, N. T. (2020). Digital Learning Demand for Future Education 4.0-Case Studies at Malaysia Education Institutions. Informatics, 7(2), 1–11. https://doi.org/10.3390/informatics7020013

Almahera, A. F., Jauhari, N., & Nafi’ah, U. (2023). E-modul Sejarah sebagai inovasi bahan ajar digital berbasis aplikasi Canva untuk meningkatkan minat belajar siswa. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 3(2), 94–103. https://doi.org/10.17977/um063v3i22023p94-103

Anggraeni, S. W., Alpian, Y., Prihamdani, D., & Winarsih, E. (2021). Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Video untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 5313–5327. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1636

Asrial, A., Syahrial, S., Maison, M., Kurniawan, D. A., & Piyana, S. O. (2020). Ethnoconstructivism E-Module To Improve Perception, Interest, and Motivation of Students In Class V Elementary School. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 9(1), 30–41. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v9i1.19222

Ayu Megawaty, D., Sani Assubhi, Z., & Aziz Assuja, M. (2021). Aplikasi Permainan Sebagai Media Pembelajaran Peta dan Budaya Sumatera Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Komputasi, 9(1), 58–65.

Breaux, E., & Magee, M. B. (2013). How The Best Teachers Differentiate Instruction. NY. Routledge.

Daniar, M. A., Soe’oed, R., & Hefni, A. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Game dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas XI. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(1), 71–82. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i1.332

Ernawati, I., & Sukardiyono, T. (2017). Uji Kelayakan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Administrasi Server. Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education), 2(2), 204–2010.

Faridah, I., Ratna Sari, F., Wahyuningsih, T., Putri Oganda, F., & Rahardja, U. (2020, October 23). Effect Digital Learning on Student Motivation during Covid-19. 2020 8th International Conference on Cyber and IT Service Management, CITSM 2020. https://doi.org/10.1109/CITSM50537.2020.9268843

Iskandar, S., Sholihah Rosmana, P., Aldila, A. S., Nisa, F. F., Putri, H. I., & Nafiisah, R. (2022). Analisis Penggunaan Media Ajar Digital Guna Meningkatkan Minat Siswa dalam Belajar di Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Journal on Teacher Education, 4(2), 1438–1445.

Jannah, M., Prasojo, L. D., & Jerusalem, M. A. (2020). Elementary School Teachers’ Perceptions of Digital Technology Based Learning in the 21st Century: Promoting Digital Technology as the Proponent Learning Tools. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 7(1), 1–18. https://doi.org/10.24235/al.ibtida.snj.v7i1.6088

Kurnia Khikmawati, D., Alfian, R., Adhiyasa Nugroho, A., Susilo, A., Cholifah, N., & Kesehatan, F. (2021). Pemanfaatan E-book untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kudus (74-82) Pemanfaatan E-book untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kudus. Buletin KKN Pendidikan, 3(1), 74–81. https://doi.org/10.23917/bkkndik.v3i1.14671

Lin, M. H., Chen, H. C., & Liu, K. S. (2017). A study of the effects of digital learning on learning motivation and learning outcome. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 13(7), 3553–3564. https://doi.org/10.12973/eurasia.2017.00744a

Maisyarah Ammy, P., & Wahyuni, S. (2020). Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa Menggunakan Video Pembelajaran Sebagai Alternatif Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Matematics Paedagogic, 5(1), 27–35. https://doi.org/10.36294/jmp.vxix.xxx

Mastroleo, N. R., Humm, L., Williams, C. M., Kiluk, B. D., Hoadley, A., & Magill, M. (2020). Initial testing of a computer-based simulation training module to support clinicians’ acquisition of CBT skills for substance use disorder treatment. Journal of Substance Abuse Treatment, 114(2020), 1–9. https://doi.org/10.1016/j.jsat.2020.108014

Maulida, S., Mansur, H., & Fatimah. (2020). Pengembangan Media Video Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Journal of Instructional Technology J-INSTECH, 1(1), 20–28.

Muflikatun, M., Santoso, S., & Ismaya, E. A. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Digital Berbasis Microsoft Sway untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar. PSEJ (Pancasakti Science Education Journal), 6(2), 84–92. https://doi.org/10.24905/psej.v6i2.109

Muliani, R. D., & Arusman, A. (2022). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik. Jurnal Riset Dan Pengabdian Masyarakat, 2(2), 133–139. https://doi.org/10.22373/jrpm.v2i2.1684

Mulyati, S., & Evendi, H. (2020). Pembelajaran Matematika melalui Media Game Quizizz untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SMP. GAUSS: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 64–73. https://doi.org/10.30656/gauss.v3i1.2127

Nieto-Márquez, N. L., Baldominos, A., & Pérez-Nieto, M. Á. (2020). Digital teaching materials and their relationship with the metacognitive skills of students in primary education. Education Sciences, 10(4), 1–18. https://doi.org/10.3390/educsci10040113

Nisa, W. L., Ismet, & Andriani, N. (2020). Development of E-Modules Based on Multi-representations in Solid-State Physics Introductory Subject. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 8(2), 73–81. https://doi.org/10.20527/bipf.v8i2.7690

Nur Isnaini, S., Firman, & Desyandri. (2023). Penggunaan Media Video Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar Matematika Siswa di Sekolah Dasar. ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar, 7(1), 42–51.

Nursyam, A., (2019). Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Increased Interest in Student Learning Through Information Technology-Based Learning Media. Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan, 18(1), 811 – 819. http://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/ekspose

Peters, O. (2000). Digital learning environments: New possibilities and opportunities. In International Review of Research in Open and Distance Learning (Vol. 1, Issue 1, pp. 22–39). Athabasca University. https://doi.org/10.19173/irrodl.v1i1.3

Purba, M., Purnamasari, N., Soetantyo, S. A., Suwarna, I. R., & Susanti, E. I. (2021). Prinsip Pengembangan Pembelajaran Diferensiasi (Differentiated Instruction) Pada Kurikulum Fleksibel Sebagai Wujud Pembelajaran Merdeka Belajar (M. Purba, A. M. Y. Saad, & M. Falah, Eds.; 1st ed.). Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia.

Purwatresna Senjaya, R., Indriani, I., Mahdarani, N., Muharam, A., & Mustikaati, W. (2022). Pengembangan Media Komik Digital (MEKODIG) dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. All Rights Reserved, 1(2), 99–106. https://doi.org/10.51574/judikdas.v1i2.248

Putra, I. M. Y. T. (2021). Implementasi Pembelajaran Flipped Classroom Berbasis Strategi Diferensiasi untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Peserta Didik. Indonesian Journal of Educational Development, 2(3), 461–471. https://doi.org/10.5281/zenodo.5681318

Rahmah, S., Dalila, A. A., Liliawati, W., & Setiawan, A. (2022). Pendekatan Pembelajaran Diferensiasi dalam Model Inkuiri terhadap Kemampuan Numerasi Siswa. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 6(2), 393–401. https://doi.org/10.23887/jipp.v6i2.50838

Ratu Perwira Negara, H., Riska Ayu Kurniawati, K., Mandailina, V., & Heniati Santosa, F. (2019). Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Media Belajar Berbasis Android Menggunakan MIT APP Inventor. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkelanjutan, 2(2), 42–45.

Setiawan, A., Sawitri, D., & Suswati, E. (2019). Pengaruh Minat dan Lingkungan Belajar terhadap Kesiapan Belajar Dimediasi oleh Motivasi Belajar. Jurnal Psikologi, 6(2), 94–113.

Sitorus, D. S., Siswandari, & Kristiani. (2019). The effectiveness of accounting E-module integrated with character value to improve students’ learning outcomes and honesty. Cakrawala Pendidikan, 38(1), 120–129. https://doi.org/10.21831/cp.v38i1.20878

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Surat, I. M. (2019). Penerapan Metode Pembelajaran Diferensiasi Progresif Berbantuan LKS untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika SIswa Kelas X MIPA 3 SMA Taman Rama Denpasar Tahun Pelajaran 2019/2020. Widyadari, 20(2), 244–253. https://doi.org/10.5281/zenodo.3517974

Tambunan, L. R., & Sundari, E. (2020). Pengembangan Buku Digital pada Materi Persamaan Garis Singgung Lingkaran. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(4), 1184–1191. https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i4.3084

Tomlinson, C. A. (2017). How to Differentiate Instruction in Academically Diverse Classrooms. ASCD.

Yeh, C. Y. C., Cheng, H. N. H., Chen, Z. H., Liao, C. C. Y., & Chan, T. W. (2019). Enhancing achievement and interest in mathematics learning through Math-Island. Research and Practice in Technology Enhanced Learning, 14(1), 1–19. https://doi.org/10.1186/s41039-019-0100-9.

Downloads

Published

2023-12-16

How to Cite

Kuway, N. P., Muhajir, M., & Wahid, A. (2023). Meningkatkan Minat Peserta Didik dalam Mata Pelajaran IPAS melalui Pembelajaran Diferensiasi Menggunakan Bahan Ajar Digital. Jurnal Basicedu, 7(6), 3869–3877. https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i6.6490

Citation Check