Konsep dan Urgensi Penerapan School Well-Being Pada Dunia Pendidikan

Authors

  • Aidia Rasyid Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.705

Keywords:

School well-being, having, loving, being, health

Abstract

Rendahnya pemahaman tentang konsep dan urgensi school well-being di sekolah menyebabkan berbagai penerapan kebijakan kurang memperhatikan kepada aspek well-being siswa. Padahal sekolah yang well-being merupakan konsep sekolah yang ideal diterapkan pada dunia pendidikan. Konsep school well-being terdiri dari empat dimensi yang bisa diterapkan yaitu having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri) dan health (status kesehatan). Hasil studi literature ini adalah bahwa seluruh stake holder penting memperhatikan kondisi dari seluruh lingkungan fisik sekolah yang memberikan kebutuhan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik dalam belajar. Kemudian hubungan sosial siswa yang dapat perhatian penuh seperti hubungan sosial sesama teman sebaya, dinamika kelompok, bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah. Selanjutnya, hubungan sekolah dengan rumah, iklim sekolah mempunyai dampak pada well-being siswa. Pentingnya bagaimana sekolah menawarkan pendidikan untuk self actualization. Sekolah perlu mendukung program-progam yang berfokus untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan kondisi fisik dan jiwa yang sehat.

References

Anggreni N M, Immanuel A.S. (2019). School Well Being adalah Sekolah Impianku. Buletin KPIN, Vol.5 No. 12.

Bungin B. (2006). Metodelogi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo

Faizah, et al. (2020). School Well-Being Siswa Sekolah Dasar dan Siswa Sekolah Menengah Pertama Pengguna Sistem Full-Day School di Indonesia, Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol 5 (1), hlm. 34–41

Frost. 2010. The Effectiveness of Student Wellbeing Program and Service. Melbourne: Victorian Auditor-General's Report.

Khatimah H. 2015. Gambaran School Well-Being pada Peserta Didik Program Kelas Akselerasi di SMA Negeri 8 Yogyakarta, Psikopedagogia. Vol. 4, No.1, hlm. 20-30.

Hongwidjojo M.P.M, & Monika,Wijaya E. 2018. Relation of Student-Teacher Trust with School Well-Being to High School Students, Journal Psikodimensia, Vol. 17, No. 2, hlm.162-167

Gilmore, Soutter,K.A., & O'Steen,B. (2012). Students' and teachers' perspectives on wellbeing in a senior secondary environment. Journal of Student Wellbeing , 13 Vol. 5 (2), 34-67.

Konu, A.,Lintonen, T & Rimpela,M, 2002. Factor structure of the School Well-being Model. Health Education Research .Vol.17. No.6 HLM. 732–742

Konu, A., & Rimpela, M. (2002). Well-being in school: A Conceptual Model. Health Promotion International, Vol. 17 (1). Hlm. 79 – 89.

Opdenakker M.C. Damme JV. 2000. Effects of Schools, Teaching Staff and Classes on Achievement and Well-Being in Secondary Education: Similarities and Differences Between School Outcomes, School Effectiveness and School Improvement. Vol. 11. No. 2. Hlm. 165–196

Ratna C.T, 2016. Strategi School Well-Being di Sekolah Menengah Atas (SMA) sebagai Alat Evaluasi Sekolah. Seminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity ©Psychology Forum UMM, 19 –20 Februari 2016. Hlm76-79.

https://p3gtk.kemdikbud.go.id/konten/mewujudkan-school-well-being-dalam-sekolah-kita-86qzocw8, diakses 25 November 2020

Downloads

Published

2020-12-30

How to Cite

Rasyid, A. (2020). Konsep dan Urgensi Penerapan School Well-Being Pada Dunia Pendidikan. Jurnal Basicedu, 5(1), 376–382. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.705

Citation Check